ALARM PENDETEKSI BANJIR OTOMATIS





Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Semarang

Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.

Telp. (024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email : mailto:sekretariat@polines.ac.id




Kelompok A1:

1. Achmad Ferryanto         (01)

2. Adelia Yuni Antika        (02)

3. Haidar Taqy                   (13)

4. M Rizki Asyapii             (14)

5. Wawang Wibowo           (15)



I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini Indonesia sedang musim penghujan dimana curah hujan yang tinggi tiap  tahunnya. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba karena beberapa factor seperti kondisi lingkungan yang rusak, penebangan hutan secara liar, kondisi tempat yang lebih rendah dari sekitarnya, kurangnya daerah resapan air atau karena masalah sampah. Air yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, malah menjadi bencana bagi banyak orang. Banjir yang datang secara tiba-tiba membuat orang-orang kaget dan resah karena tidak bisa bergerak cepat untuk menyelamatkan barang-barang berharganya. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan teknologi yang ada, kami menginovasi sebuah alat berbasis mikrokontroler yaitu “alarm pendeteksi banjir”



1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut dapat ditaris rumusan masalah sebagai berikut :

1.Bagaimanakah cara membuat sebuah system alat pendeteksi banjir berbasis mikrokontroler? 

2.Bagaiamana cara kerja dari alat pendeteksi banjir berbasis mikrokontroler tersebut?

3.Bagaimana cara membuat program Assembly untuk menjalankan alat tersebut?



1.3 TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek alarm pendeteksi banjir ini adalah sebagai berikut:

1.Dapat merancang bangun sebuah alat pendeteksi banjir berbasis mikrokontroler

2.Dapat mengetahui komponen apa saja yang digunakan dalam pembuatan alat tersebut

3.Dapat memahami bagaimana cara kerja alat tersebut

4.Dapat mengetahui dan menerapkan program Assembly untuk menjalankan alat tersebut



II

TINJAUAN PUSTAKA

Penjelasan dan uraian teori penunjuang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan alat.

 

A. MIKROKONTROLER AT89S51

Gambar 1.1 Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 merupakan mikrokontroler 8 bit berbasis arsitektur MCS-51 yang memiliki: 

1. Memori program [flash memory) 4 Kbytes, 

2. Memori data 256 byte.

3. 32-bit Programmable I/O.

4. 2 buah Timer/Counter 16-bit. 

5. Programmable UART serial channel, 

6. Modul SPI (Serial Peripheral Interface).


B. SENSOR HUJAN  

Gambar 1.2 Sensor Hujan

Sensor hujan merupakan jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Sensor ini juga dapat diterapkan dalam segala aplikasi lainnya seperti pada pembuatan alat ini sensor hujan juga berfungsi mendeteksi kenaikan air hujan yang menandakan banjir. Prinsip kerjanya, bila air terkena panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi. Pada sensor ini terdapat IC komparator dimana outputnya berupa logic high dan low.


C.  BUZZER


Gambar 1.3 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm. Prinsip kerja dari buzzer hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Pada alat ini buzzer akan menyala saat air naik dan mengenai panel sensor.


D. LED

Gambar 1.4 LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K). Pada pembuatan alat ini LED akan menyala berkedip saat air mengenai panel dan buzzer berbunyi.


E. TRANSISTOR BC547

Gambar 1.5 Transistor BC547

Transistor BC547 adalah sebuah transistor jenis NPN yang bisa kita temukan dalam berbagai rangkaian elektronika. Transistor BC547 ini memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai penguat dan juga bisa sebagai switching. 



F.  RESISTOR


Gambar 1.6 Resistor

        Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tengangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir.




 

 

III

PERANCANGAN ALAT

 

3.1 Perangkat Keras Dan Rangkaian Elektronika

Komponen yang di gunakan dalam pembuatan alarm pendekteksi banjir ini diantaranya:

a.  Mikrokontroler AT89S51

b.  Sensor Hujan

c.  Buzzer

d.  Led

e.  Transistor

f.   Resistor

3.2 Diagram Blok 


Gambar 3.1 Diagram Blok


3.3 Diagram Alir

Gambar 3.2 Diagram Alir

3.4 Gambar Rangkaian


Gambar 3.3 Gambar rangkaian


3.5 Gambar pengawatan
Gambar 3.4 Gambar Pengawatan

3.6 Program


;---Program Alarm Pendeteksi Banjir---;
;---Kelompok 1---;

ORG 00H

MAIN: ;---program utama---
CLR P0.0 ;memberikan logik 0 pada p0.0
SETB P1.0 ;memberikan logik 1 pada p1.0
CLR P3.0 ;memberikan logik 0 pada p3.0
JB P1.0, TDK ;ketika p1.0 berlogik 1, program loncat ke label TDK
JNB P1.0, BANJIR ;ketika p1.0 berlogik 0, program loncat ke label BANJIR
SJMP MAIN ;program lompat ke MAIN

TDK: ;---program ketika tidak banjir---
CLR P3.0 ;memberikan logik 0 pada p3.0
CLR P0.0 ;memberikan logik 0 pada p0.0
JMP MAIN ;program lompat ke MAIN

BANJIR: ;---program ketika banjir---
SETB P3.0 ;memberikan logik 1 pada p3.0
ACALL LED ;program memanggil label LED

LED: ;---program kedip led---
SETB P0.0 ;memberikan logik 1 pada p0.0
ACALL TUNDA ;program loncat ke label delay
CLR P0.0 ;memberikan logik 0 pada p0.0
ACALL TUNDA ;program loncat ke label delay
SJMP LED ;perogram lompat ke label LED

TUNDA: ;---program TUNDA---
MOV R0,#1 ;isi r0 dengan 1
TAHAN3:
MOV R1,#0 ;isi r1 dengan 0
TAHAN2:
MOV R2,#0 ;isi r1 dengan 0
TAHAN:
DJNZ R2, TAHAN ;mengurangi R1 pada hingga sama dengan 0
DJNZ R1, TAHAN2 ;mengurangi R0 pada hingga sama dengan 0
DJNZ R0, TAHAN3 ;mengurangi R0 pada hingga sama dengan 0
JB P1.0, TDK ;ketika p1.0 berlogik 1, program lompat ke label TDK
RET ;loncat ke program setelah ACALL
END

3.7 Cara Kerja Alat

             Sensor hujan ditaruh diselokan yang nantinya apabila air meluap dan air mengenai sensor hujan,sensor hujan akan mendeteksi dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler at89s51 kemudian akan diproses yang nantinya akan disalurkan ke buzzer dan led sebagai luaran.


3.8 Video Demo Alat (Pendeteksi Banjir)






IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1.     Untuk membuat alarm pendeteksi banjir diperlukan komponen berupa sensor hujan,AT89S51, dan sistem minimum sebagai masukan. Selain itu LED & buzzer sebagai keluaran serta transistor, resistor (beban), dan adaptor sebagai komponen penunjang lain.

2.    Cara kerja dari alarm pendeteksi banjir ini adalah saat terjadi hujan dimana air mulai naik dan mengenai panel sensor maka buzzer akan berbunyi dan lampu akan berkedip sebagai sinyal banjir.

3.    Dengan pembuatan alat ini manfaatnya membuat kami paham akan sistem pembuatan alat karena langsung menerapkan pada inovasi alat, selain itu menunjang kreatifitas dalam menginovasi alat yang ada dan di harapkan dapat bermanfaat juga untuk kehidupan sehari-hari.


Link info tentang projek kami :

https://drive.google.com/drive/folders/1dDbYHNr9sXit8EY1XITJKMxhnqlm9mv4?usp=sharing

Komentar