Alarm Pendeteksi Kebakaran Berbasis ATmega32
D3-Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
1azisdhavap@gmail.com
3muhammadmiftakhul25@gmail.com
4nisrinamayla18@gmail.com
5zakiyamubina12@gmail.com
Abstrak - Peristiwa
kebakaran sangat merugikan. Penyebab terjadinya kebakaran diantaranya hubungan
pendek arus listrik, kebocoran gas, puntung rokok, dan lain sebagainya.
Kebakaran sering disadari ketika api sudah mulai besar, sehingga akan sulit
untuk dipadamkan. Tujuan dari pembuatan alarm pendeteksi
kebakaran berbasis ATmega32 adalah untuk membuat alat yang dapat
mengantisipasi terjadinya kebakaran, memahami pemrograman dengan mikrokontroler
ATmega32 pada alat tersebut, dan mempraktikkan penggunaan alat
tersebut. Tahapan dari pembuatan alarm pendeteksi kebakaran berbasis
ATmega32 ini yaitu melakukan studi literatur dengan melakukan kajian
bersdasarkan data yang relevan dari sumber-sumber yang ada. Selanjutnya
dilakukan perancangan alarm pendeteksi kebakaran berbasis ATmega32 dengan proses
menyiapkan komponen yang dibutuhkan, membuat diagram alur, membuat diagram
blok, membuat diagram skematik, membuat diagram pengawatan, dan menyusun
program yang akan dijalankan. Cara kerja alarm pendeteksi kebakaran ATmega32
ini adalah bahwa alat akan bekerja dengan mendeteksi adanya api. Pada kondisi
normal tidak ada api, LCD akan menampilkan tulisan “RUANGAN AMAN”. Ketika
tedeteksi api maka buzzer dan LED akan menyala dan LCD akan menampilkan tulisan
“KEBAKARAN!!! SEGERA MENGUNGSI”. Berdasarkan uji coba dan
observasi lapangan diperoleh kesimpulan bahwa Alarm pendeteksi kebakaran
berbasis ATmega32 ini dapat bekerja sesuai yang diharapkan dan kepekaan sensor
api dalam mendeteksi api dapat diatur.
Kata kunci
: Politeknik Negeri Semarang, deteksi kebakaran, ATmega 32
Abstract - Fire events are very detrimental. The causes of fires include short circuits, gas leaks, cigarette butts, and so on. Fires are often noticed when the fire is getting big, so it will be difficult to put out. The purpose of making an ATmega32-based fire detector is to anticipate the occurrence of fires, understand programming with the ATmega32 microcontroller on the device, and practice using the tool. The stages of making an ATmega32-based fire detectoion alarm are conducting a literature study by conducting a study based on relevant data from existing sources. Furthermore, the design of an ATmega32-based fire detection alarm is carried out with the process of preparing the required components, making flowcharts, making block diagrams, making schematic diagrams, making wiring diagrams, and compiling programs to be run. The way this ATmega32 fire detector works is that the tool will work by detecting a fire. Under normal conditions, there is no fire, the LCD will display the words “RUANGAN AMAN”. When a fire is detected, the buzzer and LED will light up and the LCD will display the words “KEBAKARAN!!! SEGERA MENGUNGSI ". Based on trials and field observations, it was concluded that this ATmega32-based fire detection alarm can work as expected and the sensitivity of the fire sensor in detecting fire can be adjusted.
Keywords:
Semarang State Polytechnic, fire detection, ATmega 32
I. PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Peristiwa kebakaran sering memakan banyak kerugian, baik itu kerugian berupa harta maupun raga. Biasanya kebakaran diakibatkan oleh hubungan pendek arus listrik, kebocoran gas, puntung rokok, dan lain sebagainya. Terjadinya kebakaran ini biasanya disadari ketika api sudah mulai besar dan asap sudah mulai mengepul lebat. Hal tersebut mengakibatkan api makin sulit dipadamkan. Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa kebakaran tersebut, dibuatlah Alarm Pendeteksi Kebakaran Berbasis Atmega 32.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana solusi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran?
2. Bagaimana cara membuat alarm pendeteksi kebakaran berbasis ATmega32?
3. Bagaimana cara kerja alarm pendeteksi kebakaran berbasis ATmega32?
4. Apa saja komponen yang digunakan pada pembuatan alat tersebut?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan alaem pendeteksi kebakaran berbasis ATmega32 adalah sebagai berikut.
1. Membuat alat yang dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran.
2. Memahami pemrograman dengan mikrokontroler ATmega32 pada alat tersebut.
3. Memahami cara kerja alat tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
A. Sensor Api
Sensor api adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi adanya api. Sensor ini mampu mendeteksi posisi nyala api dengan ketelitian tinggi (hingga nyala api sekecil cahaya lain). Pada sensor ini terdapat sebuah sensor photodioda yang digunakan untuk mendeteksi adanya mata api disekitar sensor tersebut. Sensor ini terdapat 4 pin yaitu pin GND, VCC, Digital Output, dan Analog Output. Walaupun yang digunakan pada alat ini hanya 3 pin saja yaitu GND, VCC, dan Analog Output. Terdapat juga sebuah potensiometer untuk mengatur keluaran yang dihasilkan pada sensor tersebut. Pada module sensor ini juga menggunakan IC LM393. Berikut adalah gambar sensor api, dapat dilihat pada Gambar 1.[1]
Gambar 1. Sensor api
B. ATmega 8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing. AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya.[2]
Gambar 2. ATmega 8535
c. LCD 16×2
LCD 16×2 adalah jenis media tampilan dari bahan cairan kristal sebagai penampil utama. LCD 16×2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan tiap baris menampilkan 16 karakter.
d. Buzzer (bel)
Bel adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Bel ini biasa dipakai pada sistem alarm. Tegangan kerja bel ini berkisar antara 3 – 12 volt
Gambar 4. Bel
e. Pompa Air DC
Pompa air DC ini bekerja ketika dialiri arus listrik, pada percobaan ini digunakan sebagai pemadam api ketika ada kebakaran.
f. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Gambar 6. LED
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
Masukan: Sensor api
Pemroses: ATmega 8535
Luaran: Bel, LED, LCD, pompa air DC
Lainnya: Resistor, sistem minimum, papan sirkuit
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
Alphanumeric LCD Function
#include <alcd.h>
Declare your global variable here
int i;
void mati() //program ketika posisi tanpa inputan
{
lcd_clear(); //membersihkan tampilan lcd sebelumnya
lcd_gotoxy(0,0); //menentukan letak teks/ karakter
lcd_putsf("Tidak Ada Api"); //teks yang tampil pada posisi 0,0
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Ruangan Aman");
delay_ms(1000);
}
void flame1()
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Api menyala");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Ruang 1");
delay_ms(1000);
}
void buzzer0()
void led0()
void main(void)
{
#define sensor PINA.1
#define buzzer PORTD.0
#define led PORTD.1
DDRA=0x00;
PORTA=0x00;
DDRC=0x00;
PORTC=1xFF;
DDRD=1xFF;
PORTD=1x00;
// Alphanumeric LCD initialization
// Connection are specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTB Bit 0
// RD - PORTB Bit 1
// EN - PORTB Bit 2
// D4 - PORTB Bit 4
// D5 - PORTB Bit 5
// D6 - PORTB Bit 6
// D7 - PORTB Bit 7
// CHARACTERISTIC/LINE: 16
lcd_init(16);
while (1)
{
//mati();
if (PINA.1==0) //Sebagai sensor api
{
buzzer=0
led=0
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Ruangan Aman");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Ruang 1");
delay_ms(1000);
}
if (PINA.1==1)
{
buzzer=1
led=1
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Api menyala");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Ruang 1");
delay_ms(1000);
}
}
}
Alat akan bekerja dengan mendeteksi adanya api. Pada kondisi normal tidak ada api, LCD akan menampilkan tulisan “RUANGAN AMAN”. Ketika tedeteksi api maka buzzer dan LED akan menyala dan LCD akan menampilkan tulisan “KEBAKARAN!!! SEGERA MENGUNGSI”
Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Alarm pendeteksi kebakaran berbasis ATmega32 ini dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
2. Kepekaan sensor api dalam mendeteksi api dapat diatur.
3. Dengan adanya alat ini diharapkan terjadinya kebakaran dapat diantisipasi.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Saputra
DH, Nabilah N, Islam HI, Pradipta GM, Atsaurri SS, Kurniawan A, et al.
Pembuatan Model Pendeteksi Api Berbasis Arduino Uno Dengan Keluaran Sms
Gateway. 2016;V:SNF2016-CIP-103-SNF2016-CIP-108.
[2]. http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.com/2013/04/pengenalan-atmega8535.html#ixzz7YwF004qF
Lampiran:
LINK VIDEO PRESENTASI DAN DEMONSTRASI ALAT
wow mantul informatif
BalasHapus