SISTEM MONITORING DEBU DAN ASAP BERBASIS ARDUINO UNO DAN APLIKASI ANDROID

 

SISTEM MONITORING DEBU DAN ASAP

BERBASIS ARDUINO UNO DAN APLIKASI ANDROID

Achmad Ferryanto1, Eka Fitria Syifa Anisa2

 

INTISARI

         Udara merupakan sebuah gas yang mengelilingi bumi, udara sangat dibutuhkan bagi setiap makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Saat ini banyak orang yang kurang mengerti kualitas udara disekitar mereka. Padahal pada zaman sekarang udara mudah tercemar pada tempat tempat tertentu karena beberapa faktor. Perubahan terhadap komposisi udara itu dapat berupa sifat kimia dan fisik. Keadaan seperti itu biasa disebut dengan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Salah satu contohnya dalam lingkungan sekitar yaitu pencemaran udara akibat asap rokok, debu, dan asap kendaraan bermotor yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan manusia. Akan tetapi banyak dari kita kurang menyadari bahaya dari pencemaran udara tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari hari karena masyarakat itu sendiri kurang tau seberapa baik kualitas udara di sekitar mereka. Maka dari itu dibuatlah Sistem Monitoring Debu dan Asap Berbasis Arduino Uno untuk mengetahui seberapa tercemarnya suatu udara pada tempat tertentu, yang mana diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap udara di lingkuran seitar mereka baik di dunia perkuliahan maupun di dunia kerja.   

Kata KunciMonitoring Kualitas Udara, Sensor Debu GP2Y1010AU0F, Sensor MQ-135.

 

I. LATAR BELAKANG

            Udara merupakan elemen yang sangat diperlukan utuk keberlangsungan hidup manusia. Udara sangat mudah tercemar karena beberapa faktor salah satunya yaitu dari manusia itu sendiri, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit terutama pada pernapasan. Akan tetapi orang-orang sekitar kurang menyadari hal tersebut dan bahkan tak acuh terhadap udara disekitar mereka. Maka dari itu untuk mengetahui seberapa tercemar kualitas udara dibutuhkan suatu data untuk memonitoring kualitas udara di suatu ruangan.

            Alat ini dirancang menggunakan Arduino Uno, Sensor Debu GP2Y1010AU0F, Sensor MQ-135, dan Bluethooth HC-05 dengan keluaran LCD dan aplikasi HP, yang nantinya dapat memantau bagaimana kualitas udara di suatu ruangan.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan, yaitu:

1.       Mengetahui cara kerja dari sistem monitoring debu dan asap pada ruangan

2.       Mengetahui komponen komponen yang digunakan

3.       Mengetahui nilai yang terukur pada alat

III. BATASAN MASALAH

Dalam pembuatan projek ini terdapat Batasan masalah terhadap sistem ini, yaitu:

1.       Sistem monitoring pada alat ini hanya dapat ditampilkan pada 1 perangkat saja

2.       Alat ini hanya dapat menampilkan kapasitas nilai debu dan asap tanpa bisa mengatur atau mengubah nilai debu dan asap

IV. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan projek ini yaitu:

1.       Dapat membuat Prototype Sistem Monitoring Debu dan Asap Berbasis Arduino Uno.

2.       Dapat mengetahui, mempelajari, dan membuat program dari Sistem Monitoring Debu dan Asap Berbasis Arduino Uno tersebut.

3.       Dapat mengimplementasikan dan menerapkan sistem yang telah dibuat pada suatu ruangan.

V. KAJIAN PUSTAKA

Pembahasan dalam bagian ini meliputi perancangan dan komponen apa saja yang digunakan dalam projek ini.

a.       Sensor Debu

Optical Dust Sensor GP2Y1010AU0F ialah sensor debu yang menggunakan inframerah. Sensor ini pada umumnya digunakan dalam sistem pembersih udara. Prinsip kerja dari sensor ini ialah dengan mendeteksi debu ataupun partikel yang lain kemudian akan di pantulkan cahaya ke bagian penerim, pada partikel melewati keseluruhan permukaan, kemudian oleh photodiode diubah menjadi tegangan. Tegangan harus diperkuat untuk dapat membaca perubahan. Output dari sensor adalah tegangan analog sebanding dengan kepadatan debu yang terukur, dengan sensitivitas 0.5V/0.1 mg/m3. (Sumber Refrensi: Datasheet GP2Y1010AU0F Optical Dust Sensor).

Gambar 1. Sensor Debu GP2Y1010AU0F

b.       Sensor Asap

Sensor  MQ-135 adalah  jenis  sensor  kimia  yang sensitif    terhadap    senyawa    NH3,    NOx,   alkohol, benzol,  asap  (CO),  CO2,  dan  lain-lain.  Sensor  ini bekerja   dengan   caramenerima  perubahan   nilai resistansi   (analog)   bila   terkena   gas.   Sensor   ini memiliki  daya  tahan  yang  baik  untuk  penggunaan penanda   bahaya   polusi   karena   praktis   dan   tidak memakan  daya yang  besar.  Penyesuaian  sensitifitas sensor  ditentukan  oleh  nilai  resistansi  dari  MQ-135 yang  berbeda-beda  untuk  berbagai  konsentrasi  gas-gas.    Jadi,    Ketika    menggunakan    komponen    ini, penyesuaian  sensitifitas  sangat  diperlukan.  Selain  itu, kalibrasi  pendeteksian konsentrasi  NH3  sebesar  100 ppm atau alkohol sebesar 50 ppm di udara.

 

Gambar 2. Sensor Asap MQ-135

c.       Modul Bluethooth HC-05

Ada dua jenis bluetooth ke modul serial dengan ganjil dan genap. Bluetooth seri bernomor ganjil sebagai HC05 atau HC-03 adalah versi perbaikan dari Bluetooth untuk Serial Modul HC-06 atau HC-04. Bluetooth ke serial modul HC-05 dapat ditetapkan sebagai master atau slave perangkat seperti HC-06 modul yang hanya bisa digunakan sebagai Slave.

Deskripsi modul HC-05:

1)      Level tegangan kerja 3.3V.

2)      Modul memiliki 2 mode kerja (pemilihan mode dengan mengubah status pin 34 – KEY):

Auto-connect.

Mode ODAP, Anda dapat mengirim perintah AT untuk berkomunikasi dengan modul. Dengan mengubah status 34 kaki (KEY), Anda dapat mengkonfigurasi modus operasi modul:

Untuk membuat modul dalam mode koneksi otomatis: KEY ke kondisi floating (tidak terhubung state).

Untuk modul bekerja di bawah modus respon perintah: KEY = ‘0 ‗(koneksi ground) dan KEY = ‘1′ (terhubung ke Vcc) sekarang dapat menggunakan perintah AT untuk berkomunikasi.

3)      Baudrate 1200, 2400, 4800, 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, dapat di set sesuai dengan kebutuhan user.

4)      Kebutuhan Arus : Pairing 2030mA. Setelah Pair: 8mA 5. Frekuensi yang digunakan : 2.5 GHz

Gambar 3. Modul Bluethooth HC-05

 

d.       Arduino Uno

Arduino Uno merupakan salah satu Arduino yang murah, mudah didapat dan sering digunakan. Arduino Uno ini dibekali dengan mikrokontroler ATMEGA328P. Versi terakhir yang dibuat adalah versi R3. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja (Junaidi & Prabowo, 2018). Arduino Uno mempunyai sebuah sekring reset yang melindungi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Jika yang diterima port USB lebih dari 500 mA, sekring secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan beban hilang (Sokop et al., 2016).

(Indianto et al., 2017) Papan Arduino ini merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip. Pada perangkat keras arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi :

1)      14 pin IO Digital (pin 0-13) Sejumlah pin digital dengan nomor 0-13 yang dapat dijadikan input atau output yang diatur dengan cara membuat program IDE.

2)      6 pin Input Analog (pin 0-5) Sejumlah pin analog bernomor 0-5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan 1023.

3)      6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11) Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat programnya pada Arduino IDE.

Gambar 4. Arduino Uno

e.       LCD I2C

LCD I2C/IIC LCD I2C adalah Modul LCD (Liquid Crystal Display) yang dikendalikan secara serial sinkron dengan menggunakan protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface). Normalnya, modul LCD dikendalikan secara paralel baik untuk jalur data maupun kontrolnya. LCD ini dapat berfungsi untuk menampilkan sesuatu berupa teks atau angka yang sudah di program dari mikrokontroler (Veronika Simbar and Syahrin, 2017). LCD I2C/IIC ini mempunyai 4 kaki pin, yaitu pin GND atau Ground, pin VCC 5 volt, pin kontrol SCL dan pin kontrol SDA

Gambar 5. LCD I2C

f.        Aplikasi HP

Aplikasi HP adalah suatu aplikasi yang diproses menggunakan mitapp inventor, aplikasi ini digunakan untuk memonitoring atau menampilkan nilai yang terukur dari sensor debu dan asap. Untuk menampilkan nilai itu sendiri, HP harus mempairing Bluetooth dari HC-05.

Gambar 6. Tampilan Aplikasi HP

g.       Diagram Blok

Gambar 7. Diagram Blok 

h.       Diagram Alir



Gambar 8. Diagram Alir

i.        Diagram Pengawatan



Gambar 9. Diagram Pengawatan 

j.        Blok Pembuatan Aplikasi Android



Gambar 10. Blok Pembuatan Aplikasi Android

i.   Program

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial mySerial(9, 10); // RX, TX

int measurePin = 0;

int ledPower = 8;

float calcVoltage = 0;

float dustDensity = 0;

 

void setup(){

  lcd.begin

  lcd.backlight

  Serial.begin(9600);

  pinMode(ledPower,OUTPUT);

  Serial.begin(9600);

  mySerial.begin(9600);

}

 

void loop(){

  

  digitalWrite(ledPower,LOW);

  delayMicroseconds(280);

 

  float voMeasured = analogRead(measurePin);

  delayMicroseconds(40);

  

  digitalWrite(ledPower,HIGH);

  delayMicroseconds(9680);

 

  calcVoltage = voMeasured *(5.0/1024.0);

  dustDensity = 0.17 * calcVoltage - 0.1;

 

  if ( dustDensity < 0)

  {

    dustDensity = 0.00;

  }

  Serial.println("Dust Density:");

  Serial.print  (dustDensity);

  Serial.print  (" mg/m3");

  delay(1000);

 

  lcd.setCursor(0,0);    

  lcd.print("Debu");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print(dustDensity);

 

  mySerial.print(dustDensity); //send distance to MIT App

  mySerial.print(";");

  mySerial.print(dustDensity); //send distance to MIT App

  mySerial.println(";");

}

 

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

a.       Gambar Alat

 

Gambar 11. Gambar Alat

b.   Cara Kerja

Prinsip kerja dari alat ini adalah sensor GP2Y1010AU0F dan sensor MQ-135 mendeteksi debu dan asap pada ruangan. Hasil pembacaan kedua sensor tersebut kemudian di kirim dan di olah oleh mikrokontroller arduino sehingga didapatkan data konsentrasi debu dalam mg/ dan konsentrasi asap dalam PPM. Data dari kedua variable tersebut akan dimonitoring melalui LCD dan Aplikasi HP.

VII. KESIMPULAN

Telah dibuat sistem monitoring debu dan asap pada ruangan menggunakan sensor GP2Y1010AU0F dan sensor MQ-135. Sistem yang telah dibuat mampu mengetahui kondisi debu yang ada di sekitar sistem tersebut. Dari hasil yang diperoleh, bahwa nilai yang terbaca oleh sistem terus berubah-ubah. Hal ini dikarenakan kualitas udara sangat berpengaruh terhadap hasil pembacaan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Judul untuk ucapan terima kasih dan referensi tidak diberi nomor. Terima kasih disampaikan kepada Tim JNTETI yang telah meluangkan waktu untuk membuat templat ini. 

REFERENSI

Lasmana, D. S., & Fitriani, E. (2020, October). RANCANG BANGUN PROTOTYPE ROBOT PENGHISAP DEBU MENGGUNAKAN OPTICAL DUST SENSOR GP2Y1010AU0F. In Bina Darma Conference on Engineering Science (BDCES) (Vol. 2, No. 1, pp. 20-29).

Rosa, A. A., Simon, B. A., & Lieanto, K. S. (2020). Sistem Pendeteksi Pencemaran Udara Portabel Menggunakan Sensor MQ-7 dan MQ-135. Ultima Computing: Jurnal Sistem Komputer12(1), 23-28.

Zainuri, A., Wibawa, U., & Maulana, E. (2016). Implementasi Bluetooth HC–05 untuk memperbarui informasi pada perangkat running text berbasis Android. Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems)9(2), 163-167.

II, B. 2.1 Mikrokontroler. PENGATURAN SISTEM DAN SENSITIVITAS SENSOR PARKIR CERDAS BERBASIS MIKROKONTROLER DI POLITEKNIK NEGERI PADANG, 6.

 

LAMPIRAN

Video Simulasi

PPT

Program Arduino

Jurnal

Komentar